TNC. Kasus penangkapan ketua MK Akil Mochtar,
menarik perhatian masyarakat Kota Bima. Forum Masyarakat Kelurahan Kota Bima
(Format) ikut bersuara atas kasus ini. Sunardi, Ketua Format berharap semua
produk MK selama dipimpin Akil Mochtar sebaiknya dievaluasi. “dengan adanya
penangkapan ini, semua produk MK selama diketuai oleh Akil perlu dievaluasi”
ungkap caleg PPP ini Sabtu (7/10) kemarin.
Sunardi berharap, DPR RI bisa melakukan intervensi dan
bergerak aktif untuk menyurati KY agar melakukan evaluasi terhadap semua produk
MK yang diketuai oleh Akil Mochtar. “Format Kota Bima mendesak produk MK selama
periode Akil dievaluasi ulang. Termasuk pilkada Kota Bima” ujarnya tegas.
Berdasarkan hasil putusan MK terkait pilkada Kota Bima beberapa
waktu lalu. MK menolak permohonan pemohon. Tidak puas dengan hasil putusan MK,
pemohon membentuk Forum Penyelamat Konstitusi (FPK) yang terdiri dari berbagai
elemen.
Terbaru, kasus pilkada Kota Bima sudah masuk ke persidangan
di PTUN Surabaya. Sunardi mengaku optimis jika PTUN akan mengabulkan permohonan
pemohon. “informasi yang saya dapat, tanggal 10 ini akan diputuskan, saya
optimis permohonan kami diterima” ungkap anggota tim sukses Fersi ini.
Rasa optimisme ayah 3 anak ini cukup beralasan, beliau
mengaku dalam Undang-undang sudah jelas bahwa walikota dan wakil walikota tidak
boleh memiliki ikatan saudara. Seperti diketahui bersama, Walikota terpilih HM.
Qurais H. Abidin dan wakilnya H.A. Rahman H. Abidin merupakan saudara seayah
dan lain ibu. Hal inilah yang menjadi sumber permasalahan yang digugat ke MK
dan sekarang bergulir ke PTUN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar