Senin, 19 November 2012

Jangkrik Bernilai Ekonomi

TNC. Di paska masa panen tanah sawah dalam keadaan kosong,kering dan retak dimana-mana ternyata memiliki manfaat bagi anak-anak kampung rade dan sekitarnya tepatnya di So Kawinda Kelurahan Rabadompu Barat. Mungkin anda bertanya kenapa tanah sawah yang dalam keadaan kosong, kering,dan retak bisa bermanfaat bagi anak-anak, ternyataan didalamnya hidup sejenis binatang yang bernilai ekonomi yaitu jangkrik.

Teriknya matahari tidak menurunkan semangat anak-anak kampung rade dan sekitarnya untuk mencari  jangkrik. Jangkrik mungkin di kota-kota lain dipelihara untuk makanan burung maupun tokek dsb, namun lain di kampung rade jangkrik yang hidup liar ini dimanfaatkan anak-anak untuk sebagai teman bermain sekaligus bernilai ekonomi.

untuk mendapatkan jangkrik proses pencariannya pun sangat sulit karena untuk mendapatkan jangkrik anak-anak harus melakukan penggalian dengan menggunakan sebatang kayu atau alat penggali lainnya dilokasi penggalian bertempat di So Kawinda Kelurahan Rabadompu sebelah pemukiman warga tanah sawah bekas panen kadelei yang sudah retak nan tandus.

Dalam satu hari para anak-anak kampung rade maupun kampung de'wakeu melakukan penggalian serta pencarian jangkrik mereka bisa dapatkan puluhan ekor dan mereka bisa jual satu ekor jangkrik bisa 1-2 ribu bahkan 5 ribu perekornya. Wawan (14) asal SMPN 4 Kota Bima Kelas VIII salah satu anak pencinta jangkrik mengungkapkan "saya cari jangkrik sepulang sekolah untuk saya jual buat ongkos kesekolah dan sebagiannya saya pelihara untuk diadu, jangkrik saya jual  bisa 1-2 bahkan 5 ribu perekor tergantung kualitas suara dan besarnya jangkrik" ungkapnya.

Jangkrik selain dijual ada juga hanya sekedar untuk pelihara ataupun untuk sekedar hobi. Di kampung rade dan de'wakeu jangkrik sebagai alat untuk diadu seperti ayam dan ini merupakan kebiasaan anak-anak disana untuk sekedar menghibur diri. Alamsyah  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...