Catatan Motivator KM. Tembe Nggoli
TNC. Siang yang panas, bukanlah menjadi sebuah alasan. Dengan semangat ingin membantu orang tuanya, Rusdin rela melepas waktu istirahat siang untuk mencari Kasi'i. Bukannya keluhan, melainkan senyuman yang ia berikan ketika saya menghampirinya, Rabu (26/9)
TNC. Siang yang panas, bukanlah menjadi sebuah alasan. Dengan semangat ingin membantu orang tuanya, Rusdin rela melepas waktu istirahat siang untuk mencari Kasi'i. Bukannya keluhan, melainkan senyuman yang ia berikan ketika saya menghampirinya, Rabu (26/9)
Sebagian besar penduduk dusun Gudang desa Darussalam
Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, memanfaatkan air laut yang surut untuk mencari
Kasi'i (Kerang). Kebiasaan tersebut, sudah berlangsung sejak puluhan tahun
bahkan ratusan. Bukan hanya orang tua, anak-anak dan remaja juga ikut mencari
Kasi'i.
Rusdin contohnya, bocah 11 tahun yang saat ini duduk di
kelas 5 SDN Pali. Setiap harinya, ia membantu ibunya mencari Kasi'i. "saya
datang bersama ibu saya" jawabnya singkat, ketika saya menanyakan bersama
siapa ia mencari kasi'i.
Walaupun waktu istirahat siang berkurang, itu bukanlah suatu
masalah buat Rusdin. Dengan bermodal 1 baskom kecil, dan 1 baskom sedang,
Rusdin dengan sabar mencari kasi'i. Hasil yang didapat dari mencari kasi'i
tidak banyak, namun uangnya cukup untuk belanja sehari-hari.
Kasi'i yang didapat, biasanya dijual di pedagang pengumul.
"satu takar cuma 1000", jawabnya polos ketika saya menanyakan harga
jual kasi'i yang ia dapat. Dalam sehari, Rusdin bisa mengumpulkan kasi'i hingga
4 takar.
Dengan uang yang ia dapat, ia gunakan untuk menabung dan
membeli buku. "uangnya ditabung", jawabnya dengan penuh senyum.
Rusdin tidak pernah mengeluh dengan rutinitasnya tersebut,
karena tujuannya adalah untuk membantu orang tua. Selain itu, iapun dapat
mendapatkan uang dari pekerjaannya tersebut. Dengan menggunakan kedua jari
tengahnya, Rusdin dengan sabar mencari kasi'i yang bersembunyi dibawah pasir.
Mencari kasi'i, tidak dilakukan setiap hari. Warga dusun
Gudang mencari kasi'i hanya pada saat air surut. Biasanya air laut memiliki
siklus pasang surut selama 3 hari. Dalam waktu 3 hari tersebutlah, warga
biasanya mencari kasi'i. Ketika air laut kembali pasang pada 3 hari berikutnya,
mereka tidak bisa lagi mencari kasi'i. Siklus itulah yang biasa dilakukan oleh
warga gudang. 3 hari mencari kasi'i, 3 hari berikutnya istirahat, 3 hari
berikutnya lagi mencari kasi'i, dan 3 harinya lagi istirahat, dan begitu seterusnya
yang warga Gudang lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar