TNC. Perjalanan awak Komunitas Jelajah dan Kampung Media
Kota Bima menjelajahi Ndano Na’e, Minggu (22/9) sungguh memberi kesan yang
sangat mendalam. Ada 3 alternatif jalan menuju Ndano Na’e yang merupakan
kampung yang ada di Kelurahan Ntobo, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pertama melalui
rabantala Kelurahan Matakando, kedua melalui Kelurahan Rite dan ketiga melalui
Kelurahan Ntobo. Sayangnya, kondisi jalan dari ketiga-tiganya sangat parah.
Berangkat dari Museum ASI Mbojo, mengambil rute Rabantala –
Ndano Na’e. Pada tanjakan awal, motor salah satu crew TNC langsung jadi korban.
Tak kuat menanjak, motor langsung terpelanting. Jarak Rabantala dengan Ndano
Na’e cukup jauh, ada sekitar belasan kilometer.
Dibutuhkan 2 jam perjalanan bagi kami untuk sampai Ndano
Na’e. Tanjakan, kerikil, debu, batu gunung, menjadi santapan kami diperjalanan.
Kondisi jalan yang parah, sempat menimbulkan kebimbangan, apakah perjalanan
dilanjutkan atau tidak. Bermodalkan semangat yang sangat besar, perjalanan
akhirnya dilanjutkan dengan tekat apapun yang terjadi, komunitas harus sampai
di Ndano Na’e.
Merasa Rute Rabantala – Ndano Na’e kondisi jalannya cukup
parah, komunitas jelajah bersama kampung media mencoba rute lain, yaitu Ndano
Na’e – Ntobo. Berharap kondisi lebih baik, namun kondisi yang tak jauh berbeda
kembali kami alami. Tanjakan, Kerikil, dan Debu serta batu gunung menjadi
penghibur diri ditengah teriknya matahari siang.
Kondisi jalan yang rusak memang tidak terlalu panjang, hanya
sekitar 7 kilometer. Namun, turunan yang cukup tajam dan curam membuat bulu
kuduk berdiri dan lutuh bergetar seakan ingin berdisko. Turunan tajam sekitar
200 m memaksa motor salah satu rekan kami menjadi korbannya. Motor jatuh
terpelanting karena mengerem terlalu kuat.
Sadar kondisi jalan yang parah, masyarakat dalam setiap
kesempatan bertatap muka dengan masyarakat selalu mengutarakan keinginannya
agar jalan tersebut segera diperbaiki. “Harapan kami agar jalan ini segera
diperbaiki, karena ini sangat penting bagi kami” ungkap Junaidin, Ketua RW 06
Lingkungan Ndano Na’e.
Masyarakat Ndano Na’e mengaku sudah pernah dijanjikan oleh
Walikota bahwa jalan tersebut akan diperbaiki, namun sampai saat ini
realisasinya belum juga ada. “jangankan dihotmix, diaspal kasar saja kami sudah
sangat bersyukur” lanjut Junaidin.
Kondisi jalan yang rusak, menyebabkan masyarakat jarang
keluar dari kampung. Makananpun kebanyakan membeli makanan kering dibandingkan
dengan makanan segar. “kami jarang ke Bima (kota), kalau beli ikan yang kering,
kalau yang segar nanti samapi sini basi” aku Abdullah, salah seorang warga
Ndano Na’e.alimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar