Sabtu, 28 September 2013

Dikes Bima Perkuat Sistem Rujukan

TNC. Ketika merujuk anggota keluarga yang sakit, sering kali kita dihadapkan dengan sistem rujukan yang sangat rumit. Hal ini banyak dikeluhkan oleh sebagian masyrakat. Untuk mengurangi kepanikan keluarga pasien ketika merujuk. Dikes Kabupaten Bima, melalui Kasi Ibu dan Bayi, Fatmah menyampaikan beberapa penguatan sistem rujukan pada acara sosialisasi perda no. 7 tahun 2011 tentang perlindunganperempuan dan anak beberapa waktu yang lalu. 

Secara umum ada 15 langkah-langkah penguatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. (Selengkapnya lihat disini). Fatmah mengungkapkan penguatan sistem ini adalah untuk mempercepat pelayanan dan penanganan pasien, sehingga tidak ada pasien yang ditelantarkan dan tidak ditangani karena kelengkapan administrasi kurang. “ini untuk mengurangi kepanikan keluarga pasien ketika merujuk” ungkapnya.

Dalam sosialisasi tersebut, banyak pertanyaan dari peserta yang mengaku sering ditelantarkan dan tidak dilayani dengan baik. Untuk itu, Fatmah meminta kerjasama dari seluruh peserta yang hadir agar memberikan pengertian yang baik kepada masyarakat tentang alur rujukan yang benar. Fatmah juga menekankan bahwa tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien terkait dengan transportasi rujukan.

“tidak ada biaya sedikitpun yang harus dikeluarkan oleh pasien terkait biaya rujukan dari rumah hingga ke Rumah sakit atau puskesmas. Semuanya sudah ditanggung, karena sudah ada anggaran khusus” ujarnya.
Fatmah juga berharap, agar tokoh masyrakat bisa memberi pencerahan kepada pasien yang tidak mau dirujuk ke Rumah Sakit atau puskesmas. “masih ada sebagian masyarakat yang tidak mau dirujuk, mohon ini diberi pengertian agar mau dirujuk” harapnya.

Tidak sedikit, pasien yang meninggal karena keenganan pasien itu sendiri untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan. Selain faktor pengetahuan yang rendah, sosial budaya, kesibukan keluarga serta ketiadaan biaya menjadi salah satu faktor rentannya ibu yang meninggal.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Fatmah, ada 14,4% ibu yang meninggal dirumah dan ada 6,4% yang meninggal di perjalanan. Untuk mengurangi angka kematian dirumah karena tidak mendapat pelayanan kesehatan ataupun terlambat, Fatmah meminta kerjasama dari seluruh lintas sektor agar sama-sama memberi pengertian dan membujuk masyarakat yang masih enggan untuk dirujuk ke Rumah Sakit. alimin

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...