TNC. Diawal tahun 2013 ini, ACCESS Bima bersama dengan 5 LSM yang menjadi mitra Access di Kabupaten Bima, Minggu (13/1) kemarin mengadakan workshop "Penguatan Kader Desa Melalui Pusat Pemberdayaan Warga Dalam Mendorong Pembangunan yang Demokratis Menuju Desa yang Mandiri". Workshop ini diikuti oleh berbagai element seperti SKPD, Pemerintah Kecamatan dan Desa, serta Kader-kader yaang ada di Desa.
Kegiatan workshop ini dilakukan untuk menghimpun beberapa masukan dari berbagai stakeholder agar menyempurnakan rencana aksi yang telah disusun oleh Access dan juga mitranya. Bambang Yusuf, ketua panitia workshop menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari lanjutan program Access yang selama 28 bulan telah dijalankan di Kabupaten Bima. "Access masih punya nawaitu (niat) untuk membangun desa dengan program-programnya" jelasnya.
Selama 28 bulan berjalan, Access telah banyak melakukan intervensi dan penguatan melalui beberapa kegiatan utama yang dilakukan, seperti Perencanaan Penganggaran Partisipatif, Pelayanan Publik, dan Lembaga Ekonomi Desa.
Bambang melanjutkan bahwa IPM di Kabupaten Bima sebelum adanya program Access, masih jauh tertinggal dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, terutama di pulau jawa. Untuk itu diperlukan kerjasama dan usaha bersama untuk meningkatkan IPM setidaknya mendekati daerah-daerah lain yang sudah lebih dulu maju. "dulu masyarakat masih sakit, sekarang sudah sehat, setidaknya dari segi ilmunya". jelasnya.
Senada dengan pernyataan Bambang,. Suharto, Kabag Promkes Dikes Kabupaten Bima mengungkapkan hal yang sama. Beliau menyampaikan dalam sambutannya bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki, dibenahi dan ditata di Kabupaten Bima. Perbaikan itu bisa tercapai jika kita mempunyai visi dan misi yang sama, serta memiliki tujuan yang sama untuk mengejar ketertinggalan dari daerah yang lain. "Penataan daerah ini bisa baik jika kita satu misi dan memiliki tujuan yang sama untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain" katanya.
Untuk mensukseskan program yang telah disepakati bersama, tentu perlu dukungan dari semua stakeholder yang ada di Kabupaten, Kecamatan dan juga di tingkat Desa. Suharto berharap agar kegiatan Access di tahun 2013 ini, bisa disosialisasikan oleh pemerintah desa dan juga kader-kader kepada masyarakat agar memiliki pemahaman yang sama tentang program tersebut. "kegiatan ini tolong disosialisasikan agar tidak salah interpretasi agar tidak ada hambatan dalam pelaksanaan program nantinya" harapnya. alimin
Kegiatan workshop ini dilakukan untuk menghimpun beberapa masukan dari berbagai stakeholder agar menyempurnakan rencana aksi yang telah disusun oleh Access dan juga mitranya. Bambang Yusuf, ketua panitia workshop menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari lanjutan program Access yang selama 28 bulan telah dijalankan di Kabupaten Bima. "Access masih punya nawaitu (niat) untuk membangun desa dengan program-programnya" jelasnya.
Selama 28 bulan berjalan, Access telah banyak melakukan intervensi dan penguatan melalui beberapa kegiatan utama yang dilakukan, seperti Perencanaan Penganggaran Partisipatif, Pelayanan Publik, dan Lembaga Ekonomi Desa.
Bambang melanjutkan bahwa IPM di Kabupaten Bima sebelum adanya program Access, masih jauh tertinggal dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, terutama di pulau jawa. Untuk itu diperlukan kerjasama dan usaha bersama untuk meningkatkan IPM setidaknya mendekati daerah-daerah lain yang sudah lebih dulu maju. "dulu masyarakat masih sakit, sekarang sudah sehat, setidaknya dari segi ilmunya". jelasnya.
Senada dengan pernyataan Bambang,. Suharto, Kabag Promkes Dikes Kabupaten Bima mengungkapkan hal yang sama. Beliau menyampaikan dalam sambutannya bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki, dibenahi dan ditata di Kabupaten Bima. Perbaikan itu bisa tercapai jika kita mempunyai visi dan misi yang sama, serta memiliki tujuan yang sama untuk mengejar ketertinggalan dari daerah yang lain. "Penataan daerah ini bisa baik jika kita satu misi dan memiliki tujuan yang sama untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain" katanya.
Untuk mensukseskan program yang telah disepakati bersama, tentu perlu dukungan dari semua stakeholder yang ada di Kabupaten, Kecamatan dan juga di tingkat Desa. Suharto berharap agar kegiatan Access di tahun 2013 ini, bisa disosialisasikan oleh pemerintah desa dan juga kader-kader kepada masyarakat agar memiliki pemahaman yang sama tentang program tersebut. "kegiatan ini tolong disosialisasikan agar tidak salah interpretasi agar tidak ada hambatan dalam pelaksanaan program nantinya" harapnya. alimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar