TNC. Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu saat
ini khususnya diwilayah Desa Pekat, Karombo, Calabai dan Beringin Jaya menjadi
daerah target tambang. “di Pekat sudah ada ijin eksplorasi tambang dari PT Bima
Mineral Indonesia. Kalaupun ada Amdal dan dampak lingkungan, mohon dukungan
semua pihak untuk mengawal ini semua”
ungkap perwakilan Camat pekat Pada Lokalatih Pemetaan partisipatif ECV (Delta
Api) di Desa karombo beberapa waktu yang lalu.
Saat ini, eksplorasi tambang Pasir Besi yang ada di Pekat
masih diangguhkan, berdasarkan pengakuan Edi Susilo, yang termasuk menjadi
salah satu tim Amdal. Saat ini ijin operasi perusahaan tambang tersebut belum
dikeluarkan, karena hasil pemeriksaan amdalnya harus dievaluasi. “anda boleh
berinfestasi, tapi jelaskan dulu cara pengolahannya” ungkap pria ini dihadapan
20 orang peserta.
Penentangan kehadiran tambang di Pekat secara serempak
disampaikan peserta, terutama yang berasal dari Pekat. Adiman misalnya, pria
asal Desa karombo ini dengan tegas menyatakan bahwa tambang pasir besi banyak membawa
dampak negatif dibandingkan positifnya, salah satu yang nyata adalah rusaknya
lingkungan. “kalau tambang masuk, lingkungan akan rusak” ungkapnya.
Senada dengan Adiman, Alfa salah seorang peserta
mengungkapkan bahwa dampak lingkungan yang ditimbulkan akan jauh lebih besar
dari manfaat yang diperoleh. “tambang hanya menguntungkan sebagian orang,
sedangkan masyarakat dirugikan dengan dampak kerusakan lingkungan yang akan
timbul” imbuhnya.
Selain mendatangkan dampak lingkungan, peserta juga
mengkhawatirkan adanya konflik sosial dengan kehadiran tambang. Adiman mengaku,
saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang menyatakan setuju dan juga menolak
kehadiran tambang. “belum dimulai saja, tambang pasir besi ini sudah
memunculkan konflik sosial” ungkapnya. (elo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar