Catatan Motivator
TNC. Advokasi yang dilakukan tidak semuanya merupakan sebuah gerakan sosial. setidaknya itulah yang dijelaskan oleh Arie Djito, Dewan Seknas FITRA dalam acara Pelatihan Analisis Anggaran, Senin (3/12) di Tangerang Selatan. "Gerakan sosial itu harus memiliki nilai, tidak seua advokasi itu bisa dibilang gerakan sosial" katanya.
Advokasi bisa saja dilakukan untuk kepentingan sendiri dan kelompok, sehingga tidak semua advokasi yang dilakukan, walaupun itu dilakukan oleh segerombolan masyarakat tapi bisa saja itu dimanfaatkan oleh segelintir orang.
Arie Djito menjelaskan bahwa gerakan sosial yang baik tiu bukan hanya dari segi nilai, namun dilihat dari makna proses sebuah advokasi. Masyarakat diharapkan dapat memaknai apa yang mereka lakukan, sehingga terjadi pendidikan dan peningkatan kapasitas masyarakat. "makna dari sebuah gerakan sosial itu sangat penting untuk menyadarkan masyarakat akan sebuah gerakan sosial" katanya.
Gerakan sosial sangat diperlukan untuk memperkecil gap ataupun jarak yang terjadi antara pemerintah dengan masyarakat. Gerakan sosial memiliki tujuan agar negara lebih responsif dan juga masyarakat kritis dan aktif.
Arie Djito menjelaskan tugas kita bersama sebagai NGO agar lebih responsif dan aktif serta kreatif dalam melakukan advokasi, cara agar itu tercapai yaitu dengan pengorganisasian dan juga peningkatan kapasitas baik di NGO dan juga masyarakatnya. "tantangan kita adalah kita harus lebih kreatif dan aktif agar advokasi bisa berhasil" katanya.
Untuk mencapai target tersebut, banyak cara yang bisa dilakukan, Arie Djito menjelaskan beberapa point peting dalam mencapai itu semua bisa dilakukan dengan strategi seperti pemilihan isu, pilihan sekutu dan lawan, target yang diinginkan dan juga skenario yang disusun. "FITRA di pusat dan daerah harus saling mengisi agar advokasi berjalan dengan baik" jelasnya.
TNC. Advokasi yang dilakukan tidak semuanya merupakan sebuah gerakan sosial. setidaknya itulah yang dijelaskan oleh Arie Djito, Dewan Seknas FITRA dalam acara Pelatihan Analisis Anggaran, Senin (3/12) di Tangerang Selatan. "Gerakan sosial itu harus memiliki nilai, tidak seua advokasi itu bisa dibilang gerakan sosial" katanya.
Advokasi bisa saja dilakukan untuk kepentingan sendiri dan kelompok, sehingga tidak semua advokasi yang dilakukan, walaupun itu dilakukan oleh segerombolan masyarakat tapi bisa saja itu dimanfaatkan oleh segelintir orang.
Arie Djito menjelaskan bahwa gerakan sosial yang baik tiu bukan hanya dari segi nilai, namun dilihat dari makna proses sebuah advokasi. Masyarakat diharapkan dapat memaknai apa yang mereka lakukan, sehingga terjadi pendidikan dan peningkatan kapasitas masyarakat. "makna dari sebuah gerakan sosial itu sangat penting untuk menyadarkan masyarakat akan sebuah gerakan sosial" katanya.
Gerakan sosial sangat diperlukan untuk memperkecil gap ataupun jarak yang terjadi antara pemerintah dengan masyarakat. Gerakan sosial memiliki tujuan agar negara lebih responsif dan juga masyarakat kritis dan aktif.
Arie Djito menjelaskan tugas kita bersama sebagai NGO agar lebih responsif dan aktif serta kreatif dalam melakukan advokasi, cara agar itu tercapai yaitu dengan pengorganisasian dan juga peningkatan kapasitas baik di NGO dan juga masyarakatnya. "tantangan kita adalah kita harus lebih kreatif dan aktif agar advokasi bisa berhasil" katanya.
Untuk mencapai target tersebut, banyak cara yang bisa dilakukan, Arie Djito menjelaskan beberapa point peting dalam mencapai itu semua bisa dilakukan dengan strategi seperti pemilihan isu, pilihan sekutu dan lawan, target yang diinginkan dan juga skenario yang disusun. "FITRA di pusat dan daerah harus saling mengisi agar advokasi berjalan dengan baik" jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar