KM TNC.Itulah Ungkapan yang di samapikan pengurus Masjid Al-Baraqah Keluraha Nitu Kecamatan Raba Kota Bima H.Ismail H A. Majid selaku Ketua BKM, ungkapan tersebut bukan tanpa alasan dilihat secara sepintas tidak ada yang terlihat istimewah dibandingkan dengan Masjid-Masjid yang lain yang ada di Kota Bima pada umumnya. Berikut hasil wawancara crew TNC Alamsyah bersama pengurus BKM Al Baraqah Kelurahan Nitu Sabtu (21/02) di kediamannya.
Masjid Al Baraqah berada di lintas jalan raya Nitu RT 05/03 dengan luas Area Masjid sekitar 6 Are, dilihat dari bentuk ornamenen/arsitekturnya Masjid Al Baraqah berbentuk seperti bangunan Bima Kuno, bangunan berbentuk balok dengan kubah yang di ujungnya masih menggunakan kayu jati ukiran tua, Masjid tersebut didirikan oleh masyarakat sejak Tahun 1972 yang pada mulanya tanah Masjid merupak tanah wakaf Lasaku yang saat itu merupakan tokoh agama/masyarakat yang disegani oleh masyarakat setempat.
Pada awalnya Masjid Al Baraqah tidak langsung seperti sekarang ini, sebelumnya luas Masjid awalnya hanya sekitar 5 x 6 meter saja dengan bangunan yang bertiangkan kayu jati dan berlantaikan tanah dengan atap seng, kurang dari 20 orang jama'ah yang bisa tertampung.
Dalam proses pembangunannya Masjid Al Baraqah merupakan swadaya masyarakat Nitu pada umumnya karena begitu fanatik dengan Agama dan bertambahnya penduduk, oleh masyarakat dianggap perlu memperbesar Masjid maka dilakukanlah rehab total pertama kalinya sekitar Tahun 1994, di bangunlah Masjid dengan ukuran 11 x 12 meter dengan beratapkan genteng swadaya masyarakat dan berlantai semen yang dicor licin dan dapat menampung sekitar 100 lebih jama'ah.
Pada Tahun 2001 baru dilakukan rehab ke dua yaitu dari berlantaikan coran semen licin maka diganti dengan menggunakan kramik hingga sekarang.
Seperti Masjid pada umunya Masjid Al Baraqah juga memiliki organisasi Masjid diantaranya BKM, Remaja Masjid serta Majelis Ta'lim. Kegiatan rutin yang dilakukan oleh jama'ah Masjid diantaranya Yasinan bersama setiap malam Jum'at, ceramah agama dsb, kegiatan tahunan yang dilakukan di Masjid adalah peringatan hari-hari besar islam dan sholat hari raya karena menginggat jarak wilayah kelurahan Nitu dengan pusat Kota Bima lumayan jauh.
Bentuk toleransi antara umat beragama ditidak ada diwilayah tersebut karena penduduknya 100% beragama Islam selain itu kegiatan pembiunaan yang dilakukan diantaranya ceramah agama, TPQ dan Majelis Ta'lim oleh ibu-ibu.
Wilayah kelurahan Nitu berada diatas pengunung Rontu dengan titik koordinat (-8.507603, 118.747860) dengan jarak kurang lebih 10 km dari pusat Kota. Selama ini masyarakat sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah dalam proses pembangunan Masjid terutama pondasi Masjid karena berada diposisi rendah dengan jalan sehingga dibutuhkan pondasi yang agak lebih tinggi karena selama ini setiap musim hujan mudah terendam banjir dan perlu perubahan posisi kiblat yang sudah berubah posisinya.
H Ismail sangat berharap dengan adanya pendataan ini bisa menyampaikan harapan masyarakat Nitu dalam pembangunan Masjid "saya mewakili masyarakat Nitu sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak dan pembangunan Masjid karena selama ini hanya dari swadaya masyarakat. Alamsyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar