Kamis, 16 Januari 2014

Asyiknya "Nggilo Lindu" ala TNC

TNC. Memasuki musim tanam seperti sekarang ini, melewati malam dengan melakukan aktifitas seperti "nggilo lindu" adalah sebuah alternatif yang patut untuk dicoba. Mencari belut atau dalam bahasa bimanya sering disebut nggilo lindu merupakan aktifitas rutin yang dilakukan oleh masyarakat bima. Seperti yang dilakukan oleh crew Meci Dana Production dan juga Kampung Media Tembe Nggoli serta Remaja Masjid lailatul Qadri (RMLQ) Rabadompu Timur pada Selasa (14/1).


Nggilo lindu biasanya dilakukan oleh anak laki-laki dan dilakukan pada malam hari. Perlengkapan yang dibutuhkan tidaklah banyak, cukup dengan lampu penerang atau senter dan penjepit serta ember untuk menampung belut. "biasanya pakai lampu petromaks, tapi pakai senter juga ga apa" ungkap Kolo, salah seorang anggota yang ikut.

Jika Kolo dan yang lainnya sudah terbiasa dengan aktifitas nggilo lindu, lain halnya dengan Ari Ipan, pemilik Meci Dana Production ini mengaku baru kali pertama melakukan nggilo lindu. "ini pertama kali saya kaya gini, ternyata asyik juga" ungkapnya sambil menenteng kamera.

Nggilo lindu selain tujuan utamanya untuk mencari belut, namun ada beberapa sisi lain yang bisa diambil dari aktifitas yang sudah mengakar di masyarakat ini. Diantaranya adalah kerjasama, tolong menolong, keberanian, hiburan dan juga kewaspadaan.

Ada banyak hal yang bisa dipelajari dan diambil sebagai sebuah pelajaran hidup dari aktifitas nggilo lindu. setiap orang berjalan berjejer bersama-sama menyusuri setiap jengkal sawah, satu orang memegang senter, satu orang lagi memegang ember dan satu lagi memegang jepitan adalah bukti kerjasama dan kebersamaan dalam nggilo lindu.

Karena dilakukan dimalam hari, diperlukan sikap waspada dan keberanian dalam melewati kegelapan malam ditenggah bentangan sawah yang luas. Karena resiko digigit ular sawah sangat tinggi di malam hari. Disinilah letak keberanian, kewaspadaan dan sikap saling tolong menolong diperlukan dalam melakukan nggilo lindu.

Selain itu, dibalik aktifitas yang melelahkan, nggilo lindu juga bisa menjadi sebuah sarana hiburan. Keceriaan ketika berjalan bersama-sama ditengah sawah sambil dibumbui dengan candaan ringan membuat suasana menjadi ceria.

Seperti yang diperlihatkan oleh para anggota RMLQ, TNC, dan juga MDP, walaupun hanya sedikit belut yang didapat, namun pengalaman dan kebahagiaanlah sesungguhnya yang banyak diperoleh. (elo) 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...