TNC. Disela-sela
pembentukan kader KPM, yang merupakan salah satu bentuk kegiatan Access 2013
untuk mendorong penguatan kader menuju desa mandiri, Kader KPM Desa Kombo
berharap adanya penguatan pemasaran hasil produk pertanian yang ada di desa
mengingat potensi pertanian yang ada di desa Kombo yang cukup besar. Abdul
Hamid, Kepala Dusun Kombo mengharapkan “Desa Kombo ini punya potesi yang cukup
besar, namun pemasarannya dan modalnya masih kurang, untuk itu kami butuh bapak
angkat untuk membantu pengembangan usaha ekonomi dan pertanian yang ada di desa
kombo ini” harapnya.
Sarosa Ardhy Surya, atau biasa disapa Osa menjelaskan bahwa untuk program Access 2013 ini, akan ada penguatan usaha ekonomi, namun bentuknya adalah penguatan kapasitas kelompok, bukan memberikan dana segar untuk modal usaha. Osa menjelaskan “kami tidak punya dana segar, kami hanya memberikan ilmu untuk meningkatkan kapasitas kelompok ekonomi agar bisa mengembangkan usahanya agar lebih maju” jelasnya
Sarosa Ardhy Surya, atau biasa disapa Osa menjelaskan bahwa untuk program Access 2013 ini, akan ada penguatan usaha ekonomi, namun bentuknya adalah penguatan kapasitas kelompok, bukan memberikan dana segar untuk modal usaha. Osa menjelaskan “kami tidak punya dana segar, kami hanya memberikan ilmu untuk meningkatkan kapasitas kelompok ekonomi agar bisa mengembangkan usahanya agar lebih maju” jelasnya
Azhar, ketua KPM Desa Kombo menjelaskan banyak sekali
potensi yang ada di desa, terutama di sector pertanian seperti Kunyit, Kemiri,
Temulawak, dan hasil pertanian lainnya. Namun karena sikap petani yang masih
memasarkan sendiri-sendiri dan channel pemasaran yang kurang, menyebabkan usaha
kurang berkembang. Azhar menjelaskan “produk pertanian disini kualitasnya
sangat baik dibandingkan daerah lain, namun karena pemasarannya kurang baik
sehingga kurang berkembang” jelasnya.
Lismayanti, Anggota GPPD Desa Kombo mengungkapkan bukan
hanya semata masalah Modal yang menjadi hambatan dalam pengembangan usaha
ekonomi yang ada di Desa Kombo. Namun sikap masyarakat juga dinilainya masih
kurang perhatian terhadap pengembangan usaha ekonomi. Lismayanti mengungkapkan “PNPM
pernah menyalurkan dana pinjaman untuk pengembangan usaha ekonomi, tapi
pengembalian pinjaman itu tidak berjalan dengan baik” ungkapnya.
Arabia, salah satu pelaku usaha ekonomi menjelaskan bahwa
perilaku masyarakat dalam memasarkan hasil pertaniannya. Arabia menjelaskan “petani
disini lebih memilih memasarkan hasil pertaniannya sendiri-sendiri” jelasnya.Hal
senada juga disampaikan oleh Rosmiyati, Koordinator GPPD Desa Kombo
mengungkapkan “biasanya petani menjual produknya di pasar secara
sendiri-sendiri. Seandainya ada modal mungkin bisa kami GPPD mencoba untuk
mengkoordinir petani tersebut” ungkapnya.
Selain Produk pertanian, produk hasil kerajinanpun cukup
menjanjikan untuk dikembangkan di desa kombo. Abdul Hamid kembali menegaskan
bahwa “dulu saya pernah memamerkan produk tenunan khas desa kombo ini di
Jakarta di depan presiden, tapi sekarang usaha tenunan sudah mulai memudar dan
berjalan sendiri-sendiri. Untuk itu kami butuh bapak angkat untuk memajukan
usaha ekonomi dan mengangkat potensi ayng ada di desa kombo ini” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar