TNC. Memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1433 H/2012 M. Panitia, BKM, dan Majelis Ta'lim Masjid Al Ihsan Rabangodu Utara, Jum'at (22/6) mengadakan acara uraian dan hikmah Isra Mi'raj, yang diisi oleh Al Ustadz Ahmad, S.Ag. Dalam Uraiannya beliau mengingatkan kembali pentingnya shalat. Shalat memiliki banyak fadhilah, salah satunya adalah cahaya penerang. Beliau menjelaskan "shalat itu lampu, shalat itu cahaya, shalat itu penerang" jelasnya.
Isra Mi'raj di masjid Al Ihsan tadi malam mengambil tema "dengan memperingati Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW 1433 H/2012 M, mari kita tingkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT, dalam rangka mencetak generasi yang berakhlakul karimah". Generasi yang selalu mau membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya.
Al Ustadz dalam uraiannya, menekankan 5 hal yang membuat alam kubur menjadi terang. Yang pertama adalah shalat 5 waktu. Bukan hanya shalat fardhu yang kita utamakan untuk dilaksanakan, tapi shalat sunat juga penting untuk dikerjakan, seperti duha, tahajut, wudhu, dll. Shalat sunat bagaikan energi cadangan, yang akan menerangi alam kubur. Ketika kita mengambil air wudhu, niscaya air wudhu tersebut akan memberikan cahaya di wajah kita. Cahayanya tidak terlihat oleh manusia, tetapi malaikat yang melihatnya.
Penerang alam kubur yang kedua adalah membaca Al-Qur'an. Bukan hanya yang membaca Al_Qur'an yang mendapat pahala, tetapi yang mendengarkan juga mendapat pahala sama dengan yang membaca. Al Ustadz Ahmad, S.Ag menjelaskan "banyak-banyak membaca Al-Qur'an, bukan hanya membaca, mendengarkanpun pahalanya sama dengan yang baca" jelasnya. Tidak ada bandingan terangnya cahaya alam kubur, jika kita shalat dan membaca Al-Qur'an.
Penerang yang ketiga adalah shadaqah. Tidak akan berkurang harta seseorang yang bershadaqah. Bukan hanya itu, orang yang bershadaqah tidak akan disiksa nanti dialam kubur, serta akan terang alam kuburnya.
Al Ustadz dalam uraiannya, menekankan 5 hal yang membuat alam kubur menjadi terang. Yang pertama adalah shalat 5 waktu. Bukan hanya shalat fardhu yang kita utamakan untuk dilaksanakan, tapi shalat sunat juga penting untuk dikerjakan, seperti duha, tahajut, wudhu, dll. Shalat sunat bagaikan energi cadangan, yang akan menerangi alam kubur. Ketika kita mengambil air wudhu, niscaya air wudhu tersebut akan memberikan cahaya di wajah kita. Cahayanya tidak terlihat oleh manusia, tetapi malaikat yang melihatnya.
Penerang alam kubur yang kedua adalah membaca Al-Qur'an. Bukan hanya yang membaca Al_Qur'an yang mendapat pahala, tetapi yang mendengarkan juga mendapat pahala sama dengan yang membaca. Al Ustadz Ahmad, S.Ag menjelaskan "banyak-banyak membaca Al-Qur'an, bukan hanya membaca, mendengarkanpun pahalanya sama dengan yang baca" jelasnya. Tidak ada bandingan terangnya cahaya alam kubur, jika kita shalat dan membaca Al-Qur'an.
Penerang yang ketiga adalah shadaqah. Tidak akan berkurang harta seseorang yang bershadaqah. Bukan hanya itu, orang yang bershadaqah tidak akan disiksa nanti dialam kubur, serta akan terang alam kuburnya.
Penerang yang keempat adalah shalat tahajut. Shalat tahajut termasuk salah satu shalat yang paling sulit dikerjakan. Tentu itu bagi orang yang tidak terbiasa, namun bagi yang terbiasa shalat tahajut, itu sangat ringan untuk dikerjakan. Itu semua tidak lepas dari waktu shalat tahajut yang dilaksanakan pada tengah malam. Namun, sesungguhnya shalat tahajut sangat banyak fadhilahnya. Shalat tahajut adalah akses untuk meraih cahaya. Hal ini dikarenakan cahaya yang diturunkan Allah datang pada malam hari. Seperti yang dijelaskan oleh Al-Ustadz Ahmad, S.Ag bahwa "tahajud itu kuat, awet muda, tahajud itu adalah terapi dari segala macam penyakit" jelasnya.
Kemudian, penerang yang terakhir adalah Silaturahim. Tidak akan diterima puasanya, jika masih ada saling dendam dan tidak menjalin silaturahim kepada sanak saudara dan juga tetangga. Al Ustadz Ahmad, S.Ag mengajak para undangan agar selalu menjaga silaturahim. Apalagi sebentar lagi datang bulan puasa, tidak akan diterima puasa orang yang masih ada dendam sesama manusia dan yang didalam tubuhnya masih ada barang haram. alimin
Kemudian, penerang yang terakhir adalah Silaturahim. Tidak akan diterima puasanya, jika masih ada saling dendam dan tidak menjalin silaturahim kepada sanak saudara dan juga tetangga. Al Ustadz Ahmad, S.Ag mengajak para undangan agar selalu menjaga silaturahim. Apalagi sebentar lagi datang bulan puasa, tidak akan diterima puasa orang yang masih ada dendam sesama manusia dan yang didalam tubuhnya masih ada barang haram. alimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar