TNC. Ramadhan sudah memasuki hari ke 14, apa kabar dengan jamaah shalat taraweh.? Apa di tempat anda masih penuh.? Rasanya jawaban anda sama dengan jawaban kami crew TNC. Jamaah shalat taraweh sudah mulai berkurang, masjid sudah mulai kosong dibandingkan dengan awal-awal Ramadhan. Fenomena ini rasanya terjadi disetiap tahunnya. Tapi apa upaya kita agar ini tidak terjadi lagi, dan bagaimana caranya agar semangat untuk shalat taraweh tetap terjaga sampai Ramadhan berakhir.?
Ibadah shalat taraweh merupakan ibadah shalat sunat yang hanya dilakukan dimalam hari selepas shalat Isya dibulan Ramadhan. Shalat taraweh merupakan ibadah yang utama dilakukan dibulan Ramadhan untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Tapi semangat shalat taraweh biasanya hanya bertahan 5-10 hari pertama, selanjutnya mulai menurun.
Fenomena ini cukup meresahkan, jika dibiarkan terus, tidak menutup kemungkinan shalat taraweh akan sama sepinya dengan shalat subuh pada hari-hari biasa. Walaupun tidak melaksanakan shalat taraweh itu adalah kerugian bagi individu itu sendiri, tapi hendak pemerintah dan MUI bergerak secara intensif untuk mengatasi masalah yang sudah biasa terjadi ini.
Teta, salah satu masyarakat Rabadompu Timur mengharapkan adanya bentuk kerja nyata dari pemerintah dan MUI untuk mengatasi masalah ini, beliau berharap "seharusnya ulama gencar menyampaikan dakwah tentang keutamaan shalat taraweh agar masyarakat tetap semangat untuk shalat taraweh" harapnya.
Shalat taraweh memiliki keutamaan yang cukup banyak, salah satunya adalah digugurkan dosa-dosa yang terdahulu jika itu dilakukan dengan iman dan semata-mata mencari pahala serta ridha Allah. Teta menyesalkan sedikitnya Ulama-ulama yang menyampaikan ceramah yang berkaitan dengan shalat taraweh, padahal selama ini kita ketahui bahwa shalat taraweh hanya penuh diawal dan berangsur-angsur menurun di hari berikutnya.
Beliau menjelaskan "Saya dengar berita di suatu daerah di Jawa, 10 hari pertama ada 4 shaf, 10 hari kedua 2 shaf, dan 10 hari terakhir tinggal 4-5 orang" jelasnya. Jika tidak ditanggapi dengan serius, fenomena ini lambat laun akan terjadi juga di lingkungan kita. Bahkan mungkin saja itu juga sudah terjadi di Kota Bima. "sedikit sekali ulama yang berceramah tentang taraweh, seharusnya dibulan Ramadhan ini, harus diperbanyak ceramah semacam itu" lanjutnya.
Beberapa waktu lalu, MUI Kota Bima melakukan pemantauan terhadap perilaku remaja di kawasan Ama Hami. Namun belum bisa melakukan tindakan nyata karena masih sebatas pemantauan. Sedangkan untuk shalat taraweh, rasanya tidak perlu dilakukan pemantauan, karena kedaannya sudah jelas, dimana jamaah semakin menurun dari hari kehari. Mudah-mudahan MUI dan Pemerintah melakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah yang sudah menjadi tradisi ini. alimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar