Kamis, 09 Oktober 2014

Gerhana Antara Kebenaran dan Mitos

KM TNC. Gerhana bulan di tahun 2014 terjadi pada hari Rabu malam (8/9) sekitar pukul 19.30 Wita, dari berbagai media sosial seperti Facebook dsb memberitakan kejadian denomena tersebut sehingga muncul berbagai spekulasi/opini para masyarakat tentang gerhana salah satunya jika terjadi gerhana khususnya Jawa menganggap bahwa Batara Kala alias raksasa jahat, memakan bulan. Maka masyarakat Jawa khususnya anak-anak ramai memukul kentongan pada saat gerhana untuk menakut-nakuti dan mengusir Batara Kala (diambil dari berbagai sumber).

Sementara di lombok bergendang-gendang. Wahai kaum muslimin itu semua adalah hal yang tidak ada syariatnya alias syirik dan ingat bahwa perbuatan syirik itu adalah dosa besar.
Di zaman Rasulullah, misalnya, pernah terjadi gerhana matahari yang bersamaan dengan kematian putra Rasul SAW yang bernama Ibrahim. Orang-orang pada saat itu menganggap terjadinya gerhana karena kematian putra Nabi tersebut.
Pemahaman yang salah ini diluruskan oleh Rasulullah. Dalam Islam, gerhana bulan adalah bentuk keagungan Allah sebagai Maha Pencipta. Sebagaimana sabda Rasullah SAW dalam Hadits Riwayat Bukhari Nomor 1.044, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah” (dikutib dari berbagai sumber).
Oleh karena itu kita selaku umat Nabi Muhammad senantiasa mengikuti sunnah beliau artinya jika tidak ada sumber yang benar (Hadist yang shahih) maka jangan diikuti, menurut orang tua, tradisi orang dulu itu bisa diterima jika ada sumbernya, jangan sampai kita terjerumus dalam dosa yang akhirnya kita masuk dalam api neraka jahanam, mari kita memohon ampun kepada Allah atas segala dosa dan perbuatan kita Amiiin. Alamsyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...