Senin, 30 September 2013

Semangat 45 Dibulan Agustus

TNC. Memasuki bulan Agustus, dalam suasana bulan suci Ramadhan, semangat menulis berita tidak pernah pudar. Ditambah lagi dengan semangat 45 menyambut HUT RI ke 68, semangat untuk menulis selalu terjaga. Walaupun tidak sebanyak bulan sebelumnya, namun jumlah postingan kali ini tidak jauh berbeda. semoga semangat ini selalu bisa dijaga. Laporan Motivator Kampung Media Tembe Nggoli bisa ddilihat disini

KM Kota Bima Antusias Menyambut Jambore

TNC. Menjelang pelaksanaan jambore Kampung Media yang akan dilaksanakan medio awal Oktober mendatang, Kampung Media Kota Bima semakin intens melakukan koroodinasi dan musyawarah bersama. Jika biasanya dilakukan seminggu sekali, kegiatan "ngumpul bareng" membahas jambore sejak seminggu terakhir dilakukan 2 kali. Sabtu dan Minggu (29/9) kemarin, Komunitas Kampung Media Kota Bima melakukan diskusi membahas persiapan jambore.

Sabtu, 28 September 2013

Dikes Bima Perkuat Sistem Rujukan

TNC. Ketika merujuk anggota keluarga yang sakit, sering kali kita dihadapkan dengan sistem rujukan yang sangat rumit. Hal ini banyak dikeluhkan oleh sebagian masyrakat. Untuk mengurangi kepanikan keluarga pasien ketika merujuk. Dikes Kabupaten Bima, melalui Kasi Ibu dan Bayi, Fatmah menyampaikan beberapa penguatan sistem rujukan pada acara sosialisasi perda no. 7 tahun 2011 tentang perlindunganperempuan dan anak beberapa waktu yang lalu. 

Kamis, 26 September 2013

PMT Jangan Dijadikan Lahan Bisnis



TNC. Disetiap kegiatan posyandu, bayi dan balita biasanya diberikan makanan tambahan yang lebih dikenal dengan istilah PMT. Dana PMT yang diberikan oleh Puskesmas kepada kader yang mengelola posyandu terkadang tidak sesuai. Inilah yang dikeluhkan oleh Juhani, salah satu kader posyandu yang ada di desa Nipa. "Dana PMT jangan dijadikan bisnis UPT" ungkapnya tegas dalam acara sosialisasi perda no 7 di Hotel Mutmainah Rabu (25/9) kemarin.

Rabu, 25 September 2013

Gizi Buruk Masih Menghantui Bima



TNC. Sulit dipercaya, hampir semua wilayah di negeri tercinta ini mempunyai anak balita yang menderita gizi buruk. Akar persoalanya membentang dari permasalahan ekonomi,  rendahnya tingkat pendidikan, pola asuh, life style, hingga sulitnya akses kesehatan sehubungan dengan lokasi tempat tinggal penduduk yang terpencil dan sulit dijangkau. Arti gizi buruk sendiri adalah suatu kondisi dimana seseorang dikatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya dibawah standar rata- rata.