Rabu, 21 Maret 2012

"Si Bolang" Kota Bima


“Ngepe uta” salah satu istilah bahasa Bima, yang jika di artikan dalam Bahasa Indonesia berarti “Mencari Ikan”. Bukan di sungai ataupun di laut, melainkan di sela-sela batu ataupun lubang-lubang yang ada di di parit ataupun saluran irigasi persawahan. Kebiasaan “ngepe uta” sudah sering dilakukan oleh anak-anak bahkan orang dewasa yang ada di Kota Bima. Inilah sebagian kecil kebiasaan anak-anak kecil yang ada di Kelurahan Rabadompu Barat. Seperti yang dilakukan oleh kelima sekawan ini (Farhan, Zay, Jois, Iwan dan Budi). Mungkin jika Si Bolang datang ke Kota Bima, aktivitas mereka mungkin saja bisa masuk dalam program Si Bolang. 

Ditengah sibuknya masyarakat raba yang sedang panen padi. Terselip kesibukan dari. Tanpa mengenal hujan dan panas, bocah-bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini dengan asyik mencari ikan di parit-parit sekitar sawah. Sore sepulang sekolah mereka dengan asyik mengendarai sepeda ataupun berjalan kaki dari rumahnya menuju areal persawahan so tolo kawinda. Seperti yang dilakukan oleh 5 sekawan ini,,Farhan, Zay, Jois, Iwan dan Budi. Kebiasaan ini tidak setiap hari mereka lakukan. Minimal sekali dalam seminggu mereka selalu bersama-sama untuk mencari ikan.

Tanpa menggunakan pancingan ataupun jala untuk menangkap ikan. Mereka hanya bermodalkan kedua tangan mereka untuk menangkap ikan. “kalau pake pancingan lama nunggunya, jadi bosen”. Itulah sebagian alasan mengapa mereka tidak menggunakan pancingan. Selain bosan menunggu pancingan dimakan oleh ikan, ikan yang ada di paritpun tidak sebesar seperti yang ada di sungai dan di laut. Walaupun ada yang besar tapi itu sangat jarang adanya.

Kelima anak inipun tidak semuanya masuk ke parit untuk menangkap ikan. Ya hanya sebgian saja yang menangkap ikan, sedangkan 1 orang mengamati ikan-ikan dan 1 orang lagi yang mengumpulkan ikan-ikan yang berhasil di tangkap. Ternyata bukan hanya organisasi saja yang punya tugas khusus, ternyata anak-anak kecil yang mencari ikan inipun punya tugas masing-masing.

“Ikan disini kecil-kecil tapi banyak, kalau dapatnya sedikit kita baker disekitar sawah untuk makan-makan, tapi kalau banyak kita bawa pulang. Yah biar bisa dimakan juga sama orang-orang dirumah”. Itulah ungkapan yang dilontarkan oleh Iwan, bocah yang berasal dariLingkungan Kota Baru, Rabadompu Barat. Biasanya mereka paling banyak mendapat ikan mujair dan ada juga karper. Bahkan mereka juga pernah mendapat ikan lele.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...