KM TNC. Komunitas Kampung Media Kota Bima yang diketuai Ruslan S.Sos mengikuti Forum Group Diskusi tentang situs Tambora bersama Disbudpar dan Badan Arkeologi Dempasar Kamis (5/6) di Asi Mbojo. I Made Geria selaku ketua tim peneliti situs Tambora dalam diskusi tersebut memaparkan tentang penelitiannya tentang situs Tambora antara peluang dan tantangan.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Inakau Dr Siti Maryam R Salahuddin selaku nara sumber, mantan kepala Disbudpar Kab Bima H Nurdin beserta Dikpora,Bappeda dan Dinas SDA, KM Kota Bima, Komunitas Jelajah serta pemerhati budaya.
Inakau dalam kesempatannya memaparkan sejarah singkat gunung Tambora sebelum meletusnya dan terbentuknya kerajaan Tambora serta asal usul kerajaan Tambora.
Penelitian oleh tim Balai Arkeologi Dempasar (Bali,NTB,NTT) mengangkat beberapa poin tentang potensi-potensi yang terdapat di Gunung Tambora diantaranya tentang kekuatan potensi, kelemahan, peluang serta ancamannya sehingga tim Arkeologi menyimpulkan dalam kegiatan tersebut seperti yang diungkapkan I Made Geria "Rekonstruksi peradaban Tambora merupakan sebuah kekuatan besar yang mampu membuat kelemahan dan ancaman menjadi peluang sehingga suatu saat nanti Tambora akan menjadi situs penelitian sekaligus destinasi wisata yang fenomenal dan mendunia sebagaimana efek yang ditimbulkan kala letusan Tahun 1815 (Bo Sanggar Kai)" ungkapnya.
Alamsyah anggota KM Kota Bima merasa senang ikut serta dalam kegiatan tersebut "saya merasa senang dan bangga bisa ikut serta dalam diskusi tentang budaya sejarah Gunung Tambota karena banyak hal yang saya dapatkan menginggat minimnya informasi tentang Tambora" ungkapnya dengan senang. Alamsyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar