Kamis, 16 Februari 2012

Mencari Format Kenakalan Remaja

MENCARI FORMAT KENAKALAN REMAJA

A.  Deskripsi Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja ini ditinjau dalam lingkungan hidupnya. Peninjauan harus mengingat bahwa tidak ada manusia dilahirkan dengan sifat-sifat yang tidak baik. Sifat-sifat itu tidak lain melainkan hasil lingkungan hidup manusia itu sendiri. Kenakalan remaja ini tidak asing lagi ditelinga kalangan masyarakat, baik kenakalan remaja berupa tawuran antar pelajar, miras, seks bebas atau penggunaan obat-obat terlarang dan sejenisnya seperti narkoba, putow (heroain), ganja (kanabis), kokain, morfin, psikotropika, ekstasi, shabu-shabu, LSD, pil BK, rohipnol, megadon, valium, mandrax, dan lain-lain.
Sebagian besar korban yang terlibat dalam pergaulan bebas atau kenakalan remaja adalah anak remaja dalam usia SLTP, SLTA dan mahasiswa. Pada umumnya mereka terlibat kenakalan remaja selain karena pengaruh teman sebaya, karena dampak dari kenakalan remaja yang tentu saja merusak kesehatan, mengakibatkan gangguan mental dan perilaku dan pada gilirannya akan mengganggu kelancaran belajar. Tidak sedikit pelajara atau remaja tertangkap karena pergaulan bebas atau kenakalan remaja karena tawuran, penyalahgunaan obat-obat terlarang, miras, seks bebas dan sebagainya. Hal ini sering kita jumpai di televisi, koran dan majalah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja ini adalah jumlah kenakalan remaja ini adalah dua sampai tiga kali lipat lebih banyak yang ditimbulkan dari keluarga yang selalu cek cok atau yang tidak terurus, tidak ada waktu atau kasih sayang ortu untuk anak- anaknya karena perceraian atau kematian salah seorang orang tuanya (broken home) sehingga merasa tidak diperhatikan. Dan bila mana didalam rumah tidak mendapatkan keamanan dan rasa perlindungan didalam rumah, mudahlah ia mencari kompensasi di luar, disini umumnya kelompok teman-teman bermain itu biasanya berupa genk yang biasanya tidak mengakui kekuasaan orang tua dan mempunyai tatacara tersendiri. Akibat lainnya kenakalan remaja ini ditimbulkan dari dalam diri pelajar atau remaja tersebut yaitu karena keingintahuan yang besar tanpa sadar akibatnya, keinginan untuk mencoba karena penasaran dan usia remaja merupakan tahapan perkembangan dimana seseorang menghadapi transisi dari anak-anak menjadi dewasa, sehinggga mengalami ketidakpastian dan masalah karena remaja pada umumnya ingin tahu dan cenderung mudah dipengaruhi termaksud dalam hal mencoba-coba.
Keinginan untuk bersenang-senang (just for fun), keinginan untuk mengikuti tren atau gaya (fashionable) yang sesuai dengan kemajuan globalisasi, keinginan untuk diterima oleh lingkungannya, lari dari kebosanan atau kegetiran hidup, adanya pengertian yang salah tentang kenakalan remaja, tidak memahami dengan jelas dampak kenakalan remaja, tidak siap mental untuk menghadapi tekanan pergaulan (peer pressure) sehingga tidak mampu menolak pergaulan, adanya masalah, dilatar belakangi mudah masuknya informasi lewat media elektronik yang menanyangkan film-film dengan sifat-sifat yang kurang mendidik dan sebagainya. Kenakalan remaja bukan merupakan jalan yang baik untuk melupakan suatu masalah bahkan mendapatkan masalah baru bagi diri sendiri maupun orang yang kita sayangi. Kenyataan ini bukan hanya membuat gerah para orang tua, tetapi juga para pendidik karena pendidik juga sering dituding gagal atau tidak berhasil mendidik mereka. Dan kenakalan remaja memang masalah yang tidak hanya membuat resah yang kebetulan anaknya merupakan korban kenakalan remaja, namun juga orang tua yang anak-anaknya yang bukan pengaruh kenakalan remaja.
Ada beberapa tanda yang bisa memberikan petunjuk bahwa seorang siswa atau mahasiswa terlibat dalam pergaulan bebas atau kenakalan remaja. Oleh karena itu pendidik harus jelih terhadap perubahan-perubahan yang terjadi tiba-tiba pada tingkah laku siswa, seperti: perubahan tingkah laku terhadap kegiatan sekolah, keluarga, dan teman-teman. Misalnya menjadi kasar, tidak sopan dan penuh rahasia, serta mudah curiga terhadap orang lain, marah yang tidak terkontrol yang tidak biasnya dan perubahan suasana hati, pembangkangan terhadap disiplin disekolah maupun dirumah, sering bersembunyi dikamar mandi atau tempat-tempat yang sepi dalam waktu lama dan berulang kali, penurunan prestasi dan kehadiran disekolah, lebih banyak menyendiri dan menghabiskan uang jajan, berat badannya turun, karena nafsu makan yang tidak menentu, laporan kehilangan banyak  barang berharga dari orang tua, sering didatangi oleh orang yang tidak dikenal oleh keluarga dan teman-temannya. Bila banyak perubahan drastis yang bertahan selama kurun lebih beberapa hari, bisa jadi bertanda bahwa siswa tersebut adalah terlibat pergaulan bebas.
Apabila siswa terlibat kenakalan remaja dimarahin, justru akan membuat siswa tersebut menjadi terasing, apabila sampai dikeluarkan dari sekolah, bisa jadi setelah dikeluarkan dia semakin bebas bersama dengan komunitas sesama kenakalan remaja.
Akibat-akibat yang ditimbulkan karena kenakalan remaja banyak harta yang hilangkarena digunakan untuk pergaulan bebas berupa pemakai obat-obatan terlarang dan sejenisnya, miras, dan seks bebas, terjadinya kekerasan dijalan-jalan dan meningkatnya kriminalitas karena tidak adanya uang pada keluarga, akhirnya mencopet dan mencuri sehingga meningkatnya kekerasan dan kriminalitas serta hancurnya masyarakat. Dan belum lagi akibat fatal yang ditimbulkan pelajar atau remaja yang mengalami pencanduan obat-obatan terlarang, miras, tawuran antar pelajar dan seks bebas.
Masalah ini merupakan masalah nasional, bahkan internasional dan kenakalan remaja seperti ini telah melahirkan pergaulan struktural yaitu pergaulan bebas yang diwariskan dari generasi ke generasi dimasa mendatang bila hal ini tidak ditangani dengan benar dan terintegra. Sehingga pemerintah menugaskan instansi-instansi terkait untuk memberi penyuluhan  tentang bahaya kenakalan remaja (penyalah gunaan obat-obat terlarang dan sejenisnya, miras, tawuran antar pelajar, seks bebas dan lain-lain) dari tingkat rukun tetangga sampai propinsi, kota hingga pelosok desa, dan sekolah dasar sampai perguruan tinggi, namun masalah kenakalan remaja ini tidak berkurang. Bahkan semakin bertambah karena dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas.
Upaya pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi kenakalan remaja harus saling mendukung dan bekerjasam karena anak-anak tersebut membutuhkan bimbingan. Bimbingan utama dibutuhkan dari keluarga, sekolah, dan gurunya, dari rukun tetangga sekampung dsan mengharapkan pimpinan dan kerjasama yang bijaksana dari kalangan pemerintah, kepolisian, kehakiman, dan sebagainya. Karena gejala dari pelajar dan remaja sudah berakar dan perlu diselidiki guna diatasi secara kekeluargaan dari sekolah dan guru diwajibkan melakukan alih tangan kasus kepada orang yang lebih profesional dalam penanganan masalah kenakalan remaja, misalnya social worker. Selain upaya tersebut sekolah harus melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan ekstrakurikuler yaitu pramuka, olahraga, baca tulis Al-Quran, perpustakaan selain buku pelajaran harus ada cerita-cerita agama, majalah, novel dan komik, supaya pelajar  atau remaja tidak berkeliaran dijalanan atau ditempat-tempat gaul seperti diskotik, moll, kafe, pub dan tempat karaoke.
Dari rukun tetangga sekampung dengan cara memberi motivasi untuk menjadi masyarakat yang lebih baik dari sebelumnya. Rukun tetangga umpamanya orang-orang sekampung dapat mengusahakan supaya mendapatkan lapangan dan tempat berolahraga, gedung sekolah, perpustakaan dan semacamnya yang akan menghindarkan pemuda-pemudanya menginjak jalan yang menuju kejahatan akibat waktu senja yang tidak dapat digunakan dengan baik dan akibat kebencian untuk tinggal dirumah yang tidak memberi keamanan kepadanya karena masalah dengan keluarga. Dan mengharapkan pimpinan dan kerjasama dari kalangan pemerintah dengan cara memberikan pengarahan tentang bahaya dampak dan akibatnya yang timbul dari kenakalan remaja melalui forum terbuka atau buku tentang bahayanya kenakalan remaja. Kepolisian harus mengetahui bahwa pelajar atau remaja tersebut berada dalam kesukaran yang harus ditolong. Oleh karena itu kepolisian harus ikut mencoba untuk memecahkan masalahnya dan harus selalu koreksi dan bersifat mebimbing. Kerena remaja atau pelajar harus dibawa kembali kejalan yang benar  dan kembali menjadi anggota masyarakat yang terhormat bukan karena untuk dihukum anak yang kesukaran itu memerlukan pertolongan maka membimbing pelajar atau remaja kejalan serong ini lebih baik dibutuhkan dari pada menghukum begitu saja.
Kerjasama antara sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan dalam memberi informasi guna mencengah terjadinya kenakalan remaja. Tidak kalah penting adalah adanya komunikasi yang efektif antar orang tua dan anak, meskipun hal tersebut tidak terlalu mudah. Kadang kedua belah pihak memiliki gaya komunikasi dan respons yang berbeda dalam percakapan. Saat yang tepat dan suasana hati turut menentukan keberhasilan komunikasi tersebut. Sayangnya saat yang tepat dan suasana hati terkadang tidak muncul secara bersama, namun seminimal mungkin kita harus mendengar, memandang dan merespons apa yang diceritakan anak kepada kita, sehingga anak menjadi yakin dan percaya untuk berani tidak terlibat dalam kenakalan remaja.

B.  Kesimpulan
Kenakalan remaja ini merupakan tawuran antar pelajar, miras, seks bebas, dan penyalaguna obat-obatan terlarang dan sejenisnya. Faktor kenakalan remaja dua sampai tiga kali ditimbulkan dari keluarga karena penceraian atau meninggalnya salah satu orang tua. Selain faktor tersebut karena pengaruh lingkungan yang mengikuti arus globalisasi. Adapun akibatnya selain merugikan dirinya sendiri juga merugikan orang yang kita sayangi dan dapat meningkatkan kekerasan dan kriminalitas dijalan-jalan dan hancurnya sebuah masyarakat, belum lagi akibat fatal yang ditimbulakan oleh prelajar atau remaja yang mengalami kecanduan obat-obatan terlarang dan sejenisnya, miras, tawuran antar pelajar dan seks bebas.
Upaya pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi kenakalan remaja harus mendukung dan bekerjasama karena anak-anak tersebut membutuhkan bimbingan terutama bimbingan dari keluarga dari sekolah dan guru dari rukun tetangga sekampung, dan mengharapkan pimpinan dan kerjasama yang bijaksana dari kalangan pemerintah, kepolisian dan kehakiman.

C.  Saran
Diharakan kepada pelajar atau remaja agar tidak terlibat dalam pergaulan bebas atau kenakalan remaja baik kenakalan remaja berupa tawuran antar pelajar, miras, seks bebas dan kecanduan obat-obat terlarang dan sejenisnya, karena jalan tersebut bukan jalan pintas untuk memecahkan masalah malah menambah masalah yang baru. Dampak dan akibat kenakalan remaja ini bukan hanya merugikan dirinya sendiri akan tetapi menambah masalah bagi orang yang kita sayangi.

D.  Daftar Pustaka
·      Kurniasi, Epon. Ganda, Asep. Sofyan, Ahmad. Rochman, Abdul. 1994, Belajar Aktif Bahasa Indonesia, PT. Multi Adiwijata: Bandung

·      Sidi, Jati. Indra, Nasichin, 2001, Ketergantungan Obat Terlarang, Departemen Pendidikan Nasional, Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktoral Pendidikan luar biasa: Jakarta

·      Shadily, Hassan, 1998/ 1999, Sosiolgi: Rineka Cipta

·      Adi, Wasito, Bambang, 2004. Gerbang Majalah Pendidikan: Jakarta

·      Ram, Aminuddin, Sobari, Tita, 1999, Sosiologi: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...